‘The best movie of the
year!!’ I would say. Kenapa? Karena film ini menyampaikan pesan kehidupan
yang begitu dalam, yang sering kita dengar dan sering dinasehatkan orang-orang
terdekat kita. Yang bisa kita tempatkan pada setiap permasalahan dan kondisi.
Tapi mungkin kita sering mengabaikannya karena hanya mendengar dan melihat
langsung (walaupun hanya melalui sebuah film) itu berbeda feel-nya. Ok, sebenarnya film ini tentang apa sih?
Pertama menemukan judul ini dari rekomendasi film dengan
rating tertinggi 2014 versi iMDb. Ceritanya lagi kehabisan bahan tontonan nih,
drama korea + film barat yang ada di laptop udah ditonton semua. Dan lagi,
pengen cari genre yang sedikit beda yang berisi slice of life gitu. Jadi pas liat judul film ini dan baca sinopsisnya, aku langsung tertarik
liat trailernya. Hasilnya? Hiks . . . nangis buukkk *Dasar cengeng! Iya iya aku tahu* Dari situ aku memutuskan; ok,
download dan tonton!
Film ini bercerita tentang seorang fisikawan jenius, Stephen
Hawking (Eddie Redmayne) –ayo ayo yang anak IPA pasti
tahu siapa dia, iya kan?!- yang sedang menempuh gelar doktornya di
Cambridge University. Di sana, ia bertemu dengan seorang mahasiswi sastra
Spanyol, Jane Wilde (Felicity Jones). Mereka saling jatuh cinta, kemudian pacaran dan menikah. Lalu
masalahnya di mana? Suatu hari, Stephen sakit dan ia didiagnosa terkena motor neuron disease atau ALS atau beberapa mengenalnya dengan Lou Gehrig disease. Itu
adalah penyakit yang menyerang saraf motorik manusia sehingga seseorang akan
kehilangan kemampuan untuk menggunakan otot-otot pergerakannya. Perlahan-lahan
dia tidak akan bisa berjalan, menggerakkan tangan, bicara, bahkan bernapas. Dan
dokter memperkirakan umur Stephen hanya tinggal 2 tahun lagi. Di situlah
konflik dan perjuangan yang sebenarnya dimulai. Jane dengan setia, sabar dan
sekuat tenaga menemani hari-hari sulit Stephen untuk ‘hidup’ berjuang dari penyakitnya dan melawan perkiraan dokter. Karena Jane tahu Stephen itu extraordinary.
Banyak quote-quote yang sangat menarik di film ini. Tapi
menurutku yang paling berkesan adalah yang terdapat di akhir film, yang juga
merupakan inti dan pesan terdalam yang ingin mereka sampaikan. Ini yang
dikatakan Stephen Hawking;
“There
should be no boundary to human endeavor. We are all different. However bad life
may seem, there is always something you can do and succeed at. While there is
life, there is hope.”
You know what? Aku nangis
terisak-isak sepanjang film apalagi pas di bagian ini. Entah karena aku memang
cengeng ato saking bagusnya film ini, kalian bisa menilainya sendiri :D Yang
jelas film ini recommended banget, terutama buat kalian yang sedang patah, dan
butuh penyemangat, ini film yang tepat buat kalian.
A/N: Cuma satu hal yang bikin
aku kesel, istilah-istilah fisika tingakat tinggi yang para ilmuwan itu omongin
sama sekali ga nyantol di otakku. Teori black hole, time, universe reversal . . . gahh!
Aku udah nonton 3 kali dan tetap ha ngerti. Huh
fisika memang bukan jodoh saya! ㅠ_ㅠ
Yang penasaran, silakan liat trailernya:
No comments:
Post a Comment